0

again??

apa sikap ku sudah benar?
atau belum bisa di benarkan?
atau memang tidak akan pernah bisa benar?
atau sebaiknya aku berubah dan menyatakan yang sudah aku lakukan salah?
......
......

banyak tanda tanya yang mengambang-ambang di langit-langitnya yang semakin tua, di dalamnya, setiap orang ber anggapan dirinya yang harus di tolong dan orang lain harus menolong, tidak kah di fikirkan sebelumnya tentang ini?, sampai kapan terus begini?. mengapa?. tidak kah berfikir sebelumnya?.

aku berusaha melihat dari sudut pandang orang yang sangat kucintai. jangan menambah kedukaan nalurinya, walaupun tak mengurangi luka-luka itu. yang bisa ku baca adalah itu karena aku belum mampu melakukannya lebih. setidaknya aku tak menambah goresan merah...walau tak menghapus warna lain..........maap.....mungkin itu saja...

bukan, ini lagi-lagi bukan tentang aku.
tapi mataku melihat mata lain yang tak bisa bohong. dan aku punya naluri....dan aku mau melakukan sesuatu...but kenapa aku begitu takut salah melangkah dan akhirnya mengecewakannya??

again.
ini adalah pilihan.
dan ada yang sudah ku pilih.
lihat saja.
0

stop to care!

Weew...judulnya, caddaass!!!...
huft, puasa-puasa di uji nih emosinya, I'm on Angry!!!. bukan big Angry tapi, tapi lebih ke arah 'kecewa berat'. uhm...astaghfirullaah.

betapa susahnya mewujudkan keluhuran dari sebuah sikap. tapi memang harus terus berlandaskan keluhuran. bukan, bukan untuk di lihat trus di puji, bukan!, tapi untuk diri kita sendiri benar-benar faham dan ngerti, yang kita lakukan ini baik dan tidak salah. karena, kan sudut pandang orang beda-beda, buat apa capek-capek melakukan sesuatu tapi hanya untuk di pandang 'kita ini orang baik', yang di dapat cuma 'capeknya', mungkin juga dapat rasa puas, tapi semu, saat orang ga memandang, uuhmm gigit jari deh. naudzubillaah... :(

bukan untuk ikut campur dalam urusan orang lain, bukan untuk ngerasa paling tau dan ngerti makna keluhuran, bukan maksud ga kasih ruang atau waktu untuk orang lain berproses, bukan. bukan. ingat lagi, bukan!!!. uhffft... lagi-lagi I have to back dengan keluhuran kenapa aku menegur seseorang, kenapa aku mengingatkan, kenapa aku perduli, kenapa aku takut kalau kesalahan yang sama akan terulang untuk kedua kalinya, why?, kenapa aku begitu 'care' terhadap satu masalah itu?, karena yang ku pandang adalah bukan 'rasa' tapi 'sikap' atau 'cara'. and I believe aku sedang berjalan dengan keluhuran. please, hear me. karena aku ga mau kesalahan yang sama terulang lagi, please.

Aku ngerasa ada yang belum cukup untuk di percaya berjalan sendiri, aku juga ngerasa -jangan, ini jangan karena aku- tapi memang untuk satu keteraturan yang luhur, ooh, begitu kalutnya kah mata manusia sampai-sampai menemui keluhuran saja hampir tak tergapai, terlena oleh bongkahan emas yang ternyata itu adalah pecahan kaca?, please hear me. uhfft...

bukan.bukan.bukan.
bukan aku merasa paling 'care' dan 'bisa'.
bukan.
I'm on learning too. aku cuma mau kesalahan yang lalu ga terulang, itu aja. it's sick.
I feel so disapointed, I really disapointed. please hear me. aku melakukan ini karena mengerti sebuah 'jalan' yang memang sudah ku kenal dan ku hadapi hari-hari. sering aku bergelut dengannya walupun aku pernah merasa seperti masuk ke benang kusut dan susah keluar. hey, I'm on learning too. please hear me.

atau,,,
yang aku pilih adalah keluar dari rumitnya benang itu dan meninggalkannya di tepi 'sesuatu' yang di kira emas, atau mungkin emas sesungguhnya?atau apa?. entahlah.
mungkin lebih baik ku enyah dan berhenti untuk merasa bahwa sudahkah benang itu tertata rapi dan tak kusut lagi, ataukah haruskah aku tak perduli saat ku tau ternyata emas itu menampakkan dirinya yang sesungguhnya, dan melukai tangan si pemegangnya?, haruskah?.
haruskah aku berhenti dari rasa 'dendam' ??, dan mengindahkan semuanya, mengikuti alurnya, menerima apa adanya, ikut bahagia saat itu benar-benar emas dan ikut sedih saat si pemegang meratap?, ah manusia macam apa aku ini?,

atau benarkah niat dan caraku ini sudah luhur?
jika belum, better I choose...
to stop to care!




0

How me and them... :)

bismillaah.

kepengen posting, padahal ga tau juga, sebenanrya yang mau di posting apa... :O

tanpa perencanaan tadi aku blogwalking ke blognya anak-anak muda, girly, muslimah, and love writing and have a good retorika yang sure make me jelous. uhm...apa sih..ya gitu lah, aku langsung ngerasa jiwa mudaku muncul habis baca blog-blog mereka, bukan untuk plagiat, bukan untuk meng eksis-eksiskan diri, bukan untuk lupa sama umur, tapi aku ngerasa terinspirasi untuk 'dont stop to write' karena potensi itu akan keluar dan terlatih, akhiirnya aku sangat biasa untuk 'writing' dan aku menyukainya, itu yang paling penting. kalau dilihat, gaya bicara mereka blend sama gaya bicara ku yang gini, apa adanya, yeah... tapi lah kok mereka bisa lebih blowing up than me?, even mereka younger than me?, uhm aku salut sama anak-anak muda yang udah falling in love writing apalagi udah kenal blog dan smart, uhm, really make me jelous. aku ngerasa mereka orang-orang yang beruntung lah, even I have just read their blog for the first time, really, semangat nulis dan adventurer nya bisa buka fikiran aku. thanks garls..

aku rasa, aku lebih menyukai menulis -bahkan sangat- ketimbang baca. uhm...
jangan sewot dulu, mas.
eh emang yang baca mas-mas aja... okey jangan sewot juga , mba.
tapi, emang siapa yang sewot?, iiddiih...puasa-puasa suudzon ajaah...
intinya gini deh, bagi siapa aja yang baca pernyataan ku diatas, ga usah norak, ga usah marah...nyantai aja,,,kaya di pantaiiiii...ahaaaiii...
kenyataanya gitu. aku lebih suka nulis yang langsung muncul di kepalaku, entah rekaman-rekaman dari kejadian yang mana yang mau kutulis...asyik banget... and writing is free. it caused I love it.

ga kerasa udah lebih seminggu nih Romadhonnya...
masih banyak yang perlu ku repair, tambah, refill sebagai bekal ku nanti.
uhm, what happening with me?
just need to understand dan buka mata gede-gede...
I"M LIVE. I"M LIFE. I"M SOMEONE.
and aku harus sangat bersyukur dengan segala Rahmat Nya
dan benar-benar sadar -open my eyes bigger-
aku ada untuk menjadi sesuatu. untuk diriku sendiri. lalu orang lain.
sebagai bekal, untuk hidup nanti setelah ini.

----------------------------------------------------------------------------------------

-I miss someone, wanna hear his voice- hopely you're okey over there...
always pray for us, for our future.
learn to understanding you, hopely to be a 'nice' LOVE to walk and remember.


0

Marhaban ya Romadhon 1432H

Bismillaah...

beberapa hari ini aku di sadarkan oleh keadaan. memang, daun jatuh ga sedikitpun luput dari pengawasan dan izin ALLAH...dan semua ini mengarahkan aku untuk memahaminya. memang butuh proses untuk menjadi tau, untuk menjadi paham, untuk menjadi bisa, untuk menjadi ahli, untuk menjadi mampu, untuk menjadi greeat, memang butuh proses. untuk menjadi sebaliknya pun butuh proses juga. dan si proses inilah yang sedang aku pelajari, mengerti kenapa harus berproses, sadar diri sedang dalam proses, dan tahan dalam proses ini. yang di tuju dalam proses ini sebenarnya memanglah sebuah hasil yang memuaskan...tapi sekarang aku sedang tidak belajar untuk puas terhadap hasil, tapi berdamai dengan prosesnya. dengan bahasa lain, mencintai proses ini.

dalam proses ini, aku terus di tempa. di tempa banyak hal yang bikin aku malas, tapi juga menyadarkan aku bahwa rasa malas itu adalah pupuknya penyakit hati. aku berkelahi dengan nafs ku sendiri, 2 sosok hitam dan putih bertengkar habis-habisan di dalam tubuhku. terkadang si hitam terpontang panting, dan tak jarang si putih tersungkur...mereka berdua tak pernah berdamai. karena hanya ada satu pilihan. Putih atau hitam yang menang. dan tak mengenal warna abu-abu.

ku mulai proses ini tanpa di sadari, yang kutau aku baru sadar aku sudah dalam sebuah proses, proses ini bikin aku sadar bahwa hidup ternyata belajar, dan mencintai proses ini berarti mencintai hidup yang sementara ini. 2 hal kontras bukan, mencintai hidup tapi memang wajib meyakini bahwa hidup ini cuma sebentar. kalau di kombinasikan dengan bingkai "sadar" maka menjalaninya akan nikmat sekali. benar kan?. menulis hal ini pun bukan berarti aku sudah sadar 100%, lagi-lagi aku sedang berproses, bukan untuk mencapai 100%, tapi membuat diriku bisa, membuat diriku mampu dan membuat diriku baik. angka 100% hanyalah ukuran matematis yang bisa di sebut dampaknya saja. dan tidak ada yang tau pasti kan takaran kesadarannya seberapa...jadi orang terpintar dan tercerdas sekalipun, belum tentu mencapai kesadaran 100%. lagi-lagi dengan alasan cause life is a process...

aku mau ambil beberapa kutipan-kutipan yang menarik...
1. faham sama apa yang di lakukan -really understand what I really do now!-
2. mind set to be positiv (positiv thinking), hidup ini susah jika di buat susah, ya khan?
3. istiqomah = survive
4. Melakukan dengan segera. -less talk do more!-

-----------------------------------------------------------------------------------

Postingan diatas sebenarnya draft yang hampir mau ku hapus, pas ngecek-ngecek kolom edit, aku nemu dan kayanya asyik juga kalau di post, aku jadi bertanya-tanya, kenapa yaah waktu itu tulisan ini ga ku post, malah jadi draft aja??, ah, ga penting mungkin yaa. tapi sekarang, aku ngerasa ini paaass banget ku post di hari pertama bulan Romadhon 1432 H ini.

'akan ku tabung Cinta yang Kau tebar di bulan suci Mu ini ya Rabb...'

"Marhaban ya Romadhon :)"


Back to Top