0

Sensasi Personal mengajar Dongeng

Judul di atas, sudah bertengger manis di benak saya mulai 1 minggu yang lalu. Tepatnya setelah saya sering sharing dengan pengajar-pengajar metode riset 3m yang lain…

Saya sebut, metode riset 3M yang begitu abstrak. Dari hasilnya yang begitu tidak terukur waktunya. Abstrak gitu deh. Sedangkan, saya belum terbiasa dengan pembelajaran yang seperti itu, secara teorinya, saya setuju banget karena memang metode ini benar-benar bagus dan baik untuk ANAK-ANAK. Tapi saat di prakteknya…saya menemui beberapa kendala salah satunya yang paling mencolok adalah anak-anak tidak langsung bisa dan tidak langsung ingat pelajaran atau cerita yang saya sampaikan hari ini. Sedangkan besok saya harus melanjutkan cerita selanjutnya. Maju terus pantang mundur. Tapi hati jadi keder…dan muncul pertanyaan “apa yang didapat anak ku hari ini???”, “apa yang saya sampaikan ke ortu kalau anaknya ga bisa?”, “apakah ini efektiv untuk membuat anak cepat membaca???”, “apakah metode ini bisa diterima oleh orang tua?”, “apakah metode ini berhasil?”, “apakah keputusan ini benar karena kita sudah melibatkan anak-anak orang lain dalam riset ini?”, saya butuh sesuatu yang bisa di terukur pasti!!…pertanyaan dan pernyataan itu muncul terus di benak saya pada awal mengajar. Dan ini bisa saya sebut dengan “beban”. Dan semoga hal itu wajar. Karena ini pengalaman pertama saya mengajar model begini. Itu sensasi pertama saya.

Setelah hampir mau 2 bulan mengajar riset,,,,

Yang bisa saya katakan adalah “amazing”.

Waktu itu, saat saya bercerita mengenai istana ajaib, raja, ibunda, jimmy, wulan dan pagi hari ke anak-anak…hati saya masih di liputi perasaan “beban” itu…nah, setelah cerita pagi hari, saya mereview anak-anak langsung masuk ke tahap penggambaran, jadi langsung mengarahkan ke bentuk huruf tanpa gambar lagi. Dan Subhanallah…anak-anak mengenal itu beserta clue-cluenya…sampai 4 kali review dan lagi-lagi saya bilang it work. Senangya bukan main saat anak-anak bisa mengenal huruf “ba” dengan clue “heeeeeeeeemmmm”, mengenal Kupu-kupu dengan clue “huruf K nya seperti sayap kupu-kupu dan huruf U nya mirip seperti antenanya”…benar-benar amazing, padahal saya kira…anak-anak itu bakal lupa apa yang saya sampaikan sebelumnya…tapi ternyata…Subhanallah…dan “beban” itu pun sedikit-sedikit memudar…

Waktu itu yang saya fikirkan adalah menjalani program riset ini sesuai kapasitas saya sebagai pengajar dan tentunya tetap menjadi diri sendiri dalam menjalaninya, walaupun di benak ini banyak pertanyaan, namun tetap mencoba maju terus, walupun di perjalanannya saya juga sering di evaluasi sama bunda Husnul (hehehe), kita (pengajar riset) juga sering sharing formal dan ga formal..cerita berbagai macam uneg-uneg, semuanya deh di ungkapkan. Dari situ saya ngerasa, masing-masing dari kami yang terlibat, punya rasa dan penilaiannya sendiri terhadap metode riset ini, itu yang saya sebut Sensasi personal.

Dan cerita di atas adalah sensasi personal teranyar yang saya rasakan.

Hikmahnya, jangan cepat putus asa saat anak ga langsung bisa dengan apa yang kita ajarkan hari ini, jangan jadikan “beban” itu beban…jalani saja, menurut saya, metode riset 3M ini kan “baru” untuk para pengajar, jadi wajar aja, kita sebagai pengajar juga butuh adaptasi, butuh belajar, butuh “ngeblend” dengan metode baru ini. Dan kita juga butuh banget teman sharing untuk saling “menyadarkan” karena kalau ga di sadarkan lama-lama kita jadi “guru gila” beneran..hahahaha…. Dan menyadari bahwa metode riset ini memang Abstrak. juga jangan cepat puas dengan sensasi positif yang di tuai. Namun, saya tetap menganggap hal itu adalah kemajuan-kemajuan yang melegakan untuk saya mengingat keraguan saya yang sangat kental sewaktu di awal praktek. Semoga perasaan melegakan ini membuat saya lebih yakin dalam menjalani metode riset ini. Memang sensasi berbagai rasa yang di rasakan dalam satu waktu..

Seperti makan permen Nano-nano..

Manis asem asin…ramai rasanya…

Semoga pengalaman ini bisa bermanfaat untuk pengajar riset dan calon pengajar riset yang lainnya…


0 menurut yang baca...:

Back to Top