0

Bersyukur atau Merasa cukup...???

Tiba-tiba aku mau posting tentang ini, tadi sewaktu berangkat kerja, di perjalanan, ga jauh dari rumahku, aku melihat seorang ibu-ibu membawa keranjang yang bertali kain lalu di gantungkan di kepalanya, di dalam keranjang itu, ada berbagai jenis pisang, di tangan kirinya dia membawa 30 buah telur bebek yang tersusun rapi di dalam piringan telur yang berikat tali rapia, di tangan kirinya, aku lupa dia membawa apa, yang pasti, tangan itu tidak menganggur. dia bukan dari pasar, tapi dia berjualan, berkeliling.
Hampir setiap hari aku berpapasan dengannya. entah baru hari ini aku merasakan, bahwa hidup ini luas, namun terbatas...

aku pernah merasa, belum bisa menyetir mobil adalah satu kekurangan, karena aku merasa membutuhkan kemampuan itu tapi ga bisa-bisa...tapi, bagi beberapa orang, bisa memiliki motor, dan melunasi kreditnya pun sudah cukup. bahkan, bisa berjalan dengan 2 kaki yang sehat adalah sebuah anugerah. aku jadi malu. tapi tak ada salahnya kalau aku ingin belajar, ya khan??.

Aku langsung berfikir, ternyata sesuatu yang aku anggap jauh untuk ku gapai, ternyata ada yang lebih merasa jauuuuuuh untuk menggapainya. aku yang merasa tolak ukur ku hanya sampai di sini, tapi ternyata ada lagi orang lain yang memiliki tolak ukur yang lebbbihh jauh lagi.

Mama ku sering bilang..."di syukuriiiin..yang sudah ada ini...masih banyak yang ga mampu dari kita...", aku diam sambil mengiyakan di dalam hati. aku jadi merasa cukup dengan apa yang ada pada diriku sekarang. tak berani iri pada orang lain yang lebih tinggiiii dari pada aku. khawatir terlalu termakan dengan kecemburuan pertanyaan "mereka bisa, kenapa aku tidak??". oleh karena itu, aku jadi merasa cukup. karena ada kata pamungkas yaitu "bersyukur".

Namun, otak kedewasaan ku jadi bertanya, bersyukur dan merasa cukup itu apakah sama??.
seketika otak ku menjawab sendiri. Berbeda. tapi relevan.
aku mengangkat alis kiri..sambil berfikir..sepakat tidak yaa???
aku mencoba menghubungkan kisah ibu yang berjualan tadi, dengan kisah ku yang ingin bisa menyetir mobil. si ibu, aku yakin. berjualan seperti itu pasti ada yang ia biayai..entah anak, atau menutupi gaji suami yang kurang, atau membantu saudara..atau yang lain..ia mengusahakan semaksimal mungkin tubuhnya yang menjadi tumpuan barang dagangannya..sebanyak apapun itu jika tangannya masih bisa membawa, ia akan membawa. ia masih merasa mampu. itu namanya bersyukur. lalu dari hasil yang di dapatnya, ia pun bersyukur, bahwa apa yang didapatnya adalah memang karena ia sudah berusaha dan Allah pasti memberikan yang setimpal dengan apa yang telah ia usahakan..jika dagangannya tak habis hari itu, ia juga bersyukur, hari ini, rezekinya cukup segini. naah, itulah namanya merasa cukup. tapi karena di iringi rasa syukur, esok hari..usaha lagi..usaha lagi...usaha lagi...

aku baru dapat intinya...
Husnudzon kepada Allah yang memberi Rezeki..baik rezeki ilmu, kemampuan, atau pundi-pundi harta. bahwa Allah sudah memberikan yang terbaik bagi Allah, bukan bagi Manusia.

Merasa Cukup terhadap keadaan kita saat ini akan menghadirkan rasa Syukur.
tapi rasa Syukur pasti lebih kaya dari merasa cukup..karena syukur mengajak kita beramal dan berusaha..terus..terus..terus...

ya khan???

0 menurut yang baca...:

Back to Top