0

hatiku selanjutnya...

Warna wajahku biasa. rona ini tak asing. yaa, biasa.
aku bisa juga tertawa, tersenyum, bercanda...
di hadapan semua, aku berubah wujud. menutup diri dari hati ku.
dan aku melebur..bagai tak ada badai..di sini...

Namun...
saat aku kembali.
sendiri.
menjadi pemerhati, atau bahkan jadi orang yang tak perduli.
aku tetap sendiri.

Hatiku selanjutnya...masih..
masih ada badai..yang tak nampak.
masih ada sendu..yang mengabu.
menutup. sesak!.
diriku..
hatiku...
orang lain tak akan mengerti.
bahkan, tak akan tau...
badai ini..menyapu..menyapu..diriku.

Di kubikel sempit ini, yang hanya ada aku dan beberapa tanggung jawab.
aku kembali bertemu dengan hatiku yang berdiri mematung.
ekspresinya terkadang membuatku jengah.
hey, ada apa siih!.
setiap ku hempaskan bayangan di luar sana..
kembali duduk..
seketika raut wajah ini kembali.
nyata.
bahwa yang ku rasa adalah....apa. apa.
I dont Know!!!.

aku malah mau bertanya, kenapa!. apa!.
tapi suara-suara kecil itu menyalahkan ku.
dan ia tak lebih bagi penambahan-penambahan fikiran ku.
aku hanya mau berdamai, Hati.
ya, aku ingin berdamai dengan mu.

Hellow, kenapa kamu tetap di situ.
mematung seperti batu.
aku sudah memahatmu dengan sesuatu yang ku harapkan bisa membuatmu tersenyum.
tak sedih.

Hati, apa lagi??Hngaaa..apalagi??
kamu mau apa???.

aku ingin terus menuangkan perasaan-perasaan ku pada papan berhuruf ini.
hingga ia bisa melesat, tersurat...sampai ia hanya jadi kenangan saja.
yang dapat ku baca sewaktu-waktu...

Hati...
Ayolah...

apakah kau ingin kembali??
tapi kau tak bisa membujuk ku untuk membawa mu ke sana??
hati...
kau tak berfungsi tanpa makhluk seperti ku...
terlebih aku..
akan sangat tersesat tanpa mu.
karena Qalbu mu...
yang mengingatkan ku
akan Nya.

Hati...

0 menurut yang baca...:

Back to Top